Blog Dream of Love berisikan tentang Cinta, Informasi, Artikel keluarga dan Berita aktual terkini

Berita Angin Puting Beliung Yang Merobohkan Rumah Warga


 Berita Tentang Angin puting beliung ada lagi. Kali ini angin puting beliung merobohkan rumah salah satu orang warga yang bernama Rasyid.
Angin puting beliung yang terjadi Sabtu (7/1/2012) sekitar pukul 05.00 WIB menyisakan penderitaan bagi keluarga Abdul Rasyid (52) dan Nurhalena (48), warga Desa Gemuruh, RT 1/RW 1, Kecamatan Kundur Barat.

Pasangan suami istri ini harus rela menerima melihat rumahnya tersapu angin puting beliung yang terjadi saat itu.

Angin kuat tersebut tidak meningalkan sedikit pun tiang rumah pasangan suami istri yang memiliki satu orang anak itu. Seluruh peralatan elektronik dan rumah hancur lulu lantak.

Rumah yang terbuat dari kayu dengan beratapkan daun nipah itu kini hanya tinggal lantai yang terbuat dari papan.

Saat ini, pasangan suami istri itu menumpang di rumah kerabatnya menunggu rumah mereka bisa diperbaiki. Rumah tersebut merupakan satu-satunya rumah yang di miliki Rasyid dan keluarganya.

Saat ini Rasyid dan Nurhalena berharap ada bantuan dari aparat di Kundur, agar mereka bisa membangun rumahnya kembali. Rumah pasangan Abdul Rasyid (52) dan Nurhalena, warga Desa Gemuruh, ini hancur di karenakan tertimpa pohon kelapa yang tidak jauh ada di sekitar rumahnya.

Selain hancur berantakan dan tidak meningalkan sedikit tiang rumah mereka, Abdul Rasyid juga mengalami luka memar. Ia pun harus di bawa ke Puskesmas Kecamatan Kundur Barat.

"Saat itu, angin memang kuat, dan juga turun hujan. Sebelum kejadian itu, saya sempat mengambil kaos kaki yang saya jemur di luar, takut kaos kaki itu basah kena hujan," kata Rasyid.

Rasyid sehari-hari bekerja sebagai buruh di Gemuruh. "Tak lama setelah saya masuk rumah. Pohon kelapa tumbang dan menimpa rumah saya, dan nyaris mengenai saya. Untungnya pohon ini tertahan kayu rumah," cerita Rasyid.

Saat angin kencang datang, ia heran karena istrinya yang berada di dapur tidak mengetahui kejadian tersebut.

"Saya memangil istri yang ada di dapur. Kaki saya sudah tertimpa kayu rumah dan nyaris saja pohon kelapa menimpa saya. Saat itu, Istri saya tidak menyadari jika rumahnya sudah hancur dan saya sudah luka. Saya sudah terperangkap, nyaris jadi korban," rintih Rasyid.

Rasyid berharap ada bantuan dari kelurahan atau kecamatan. "Kalau mau membangun rumah, Bang, jujur saja saya akui, saya tak mampu. Entah kapan bisa dibangun," kata Rasyid sedih.





Sumber: tribunnews.com

No comments:

Post a Comment