Menyumbangkan darah tanpa pamrih merupakan perbuatan yang mulia karena dapat menyelamatkan banyak nyawa. Sayangnya, masih banyak orang yang enggan mendonorkan darah karena percaya dengan anggapan yang keliru seputar donor darah.
Ada beberapa mitos yang masih banyak beredar di masyarakat, yang menyebabkan banyak orang ragu atau takut untuk dapat menyumbangkan darahnya demi menyelamatkan hidup orang baik.
Berikut beberapa mitos dan penjelasan ilmiah yang disampaikan Dr. Rani Prem Kumar, konsultan Blood Bank di Moolchand Medcity, seperti dilansir timeofindia, Rabu (25/1/2012):
Mitos, mendonorkan darah membuat jumlah darah berkurang.
Faktanya, itu tidaklah benar. Pada kenyataannya dibutuhkan 1 atau 2 hari untuk mengisi volume cairan dalam tubuh dan 3 bulan untuk regenerasi sel darah merah untuk menyumbangkan darah lebih banyak.
Mitos, disarankan untuk beristirahat seharian penuh setelah menyumbangkan darah.
Faktanya, orang tetap dapat dengan mudah melanjutkan aktivitasnya sehari-hari setelah menyumbangkan darah, tetapi harus memperhatikan beberapa hal seperti berikut:
1. Minum minimal 10-12 gelas air termasuk jus dalam waktu 24 jam setelah donor darah.
2. Hindari paparan sinar matahari.
3. Hindari mengemudi selama 2-3 jam berikutnya.
4. Hindari merokok untuk 4 jam berikutnya.
5. Hindari alkohol untuk 24 jam berikutnya.
Mitos, donor darah adalah suatu prosedur yang menyakitkan.
Faktanya, menyumbangkan darah tidak menyakitkan sama sekali. Pendonor hanya merasakan sensasi seperti dicubit sedikit ketika jarum menusuk lengan.
Mitos, jangan sering-sering mendonorkan darah karena akan membuat tubuh lemah.
Faktanya, orang yang sehat bisa mendonorkan darah empat kali setahun dengan minimum 3 bulan jarah antara masing-masing donor darah.
Mitos, perokok tidak dapat menyumbangkan darah.
Faktanya, perokok masih bisa menyumbangkan darah tapi harus menjauhkan diri dari satu jam sebelum dan setelah donor darah.
Mitos, donor darah secara teratur dapat menyebabkan obesitas (kegemukan)
Faktanya, menyumbangkan darah tidak mempengaruhi berat badan Anda. Namun memang pada beberapa orang yang setelah donor darah makan makanan yang lebih dari normal dan menghindari latihan, dapat menyebabkan kenaikan berat badan, tetapi hal itu tidak secara langsung berhubungan dengan donor darah.
wah jadi tahu manfaatnya donor tuh ane...hahayyy...tapi masih takuuuttt di coblos jarum nih...hehehehe
ReplyDelete@ Kang Farhan : ga usah takut ama jarum ..kalo takut tutup mata aja...hehe
ReplyDeleteArtikel yang bagus sist... Memang kebanyakan orang takut donor adalah karena mitos yang sudah disebutkan, terutama yang fobia sama jarum pasti akan ngacir duluan.
ReplyDeleteKalau suntik biasa khan dari belakang, jadi ga lihat jarumnya langsung. Tapi saat donor bisa lihat jarumnya secara langsung. Jadi mending kalau saat donor, pejamkan mata saja atau ngajak ngobrol si suster yang nangani, biar kita gak konsen sama jarumnya hehehe :)
@arie5758: iya betul juga bisa ngajak susternya ngobrol, tapi nanti malah si susternya yang ga konsen dan jadinya salah nyuntik kalo diajak ngobrol pendonor hehe..
ReplyDeletewah,ternyata seperty ini..
ReplyDeletethanks udah sharing..
berati ngeri juga ea kalau donor ?
ReplyDeletewah bener2 mitos juga ea,kalau kita donor dara??
ReplyDelete