Blog Dream of Love berisikan tentang Cinta, Informasi, Artikel keluarga dan Berita aktual terkini

Keindahan Pantai Batu Hiu Di Ciamis

Terletak di Kabupaten CIAMIS, sekitar 45 menit Pangandaran.
Batu Hiu dengan peninggalannya masih bisa disaksikan berupa batu besar berwarna hitam mirip ikan hiu yang sedang berenang jika laut sedang pasang.

Uniknya di situ banyak tumbuh pohon yang entah apa namanya, akarnya besar seperti pohon bakau dan daunnya seperti daun palem.

Di pinggir tebing kita dapat memandang pemandangan lepas laut selatan dan ombak besar tepat di bawah kita. Yang suka memancing dapat juga memancing dari atas tebing. Jika sunset pasti suasananya bagus sekali di situ.

Untuk mencapai Batu Hiu bisa start dari Pangandaran, menempuh sekitar 15 km menuju arah Barat (ikuti arah Cijulang),atau ambil shortcut dari Banjar langsung menuju selatan, ke kota Parigi. Ada bus Banjar – Parigi, atau Ciamis – Parigi.

Dari Parigi sudah tidak jauh lagi, sekitar 10 menit perjalanan.
Jalannya mulus dan ada 2 pom bensin di sekitar Parigi.
Ada warung-warung penjual makanan di Batu Hiu.
Untuk penginapan bisa cari sekitar Cijulang, karena tidak jauh dari Green Canyon, atau sekalian di Pangandaran saja karena waktu tempuh hanya sekitar 45 menit.

Pantai Batu Hiu adalah sebuah pantai dengan tebing cukup terjal yang memiliki pemandangan lepas kearah samudra hindia. Batu hiu berjarak sekitar 14 km dari pangandaran sebagai objek wisata pilihan ketika anda datang ke Pangandaran. Terletak di Desa Ciliang Kecamatan Parigi, kurang lebih 14 km dari Pangandaran ke arah Selatan. Memiliki panorama alam yang sangat indah. Dari atas bukit kecil yang ditumbuhi pohon-pohon Pandan Wong, kita menyaksikan birunya Samudra Indonesia dengan deburan ombaknya yang menggulung putih.

Pantai Batu Hiu ini terletak di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi. Pantai ini dinamakan Batu Hiu karena ada batu yang terlihat di laut ini dan menyerupai sirip ikan hiu. Untuk menikmati indahnya pantai, kita bisa naik ke atas bukit kecil di pantai ini. Dari atas bukit itulah kita bisa melihat batu yang menyerupai sirip ikan hiu, merasakan sejuknya angin laut dan juga menikmati indahnya Samudra Indonesia.

Di bukit kecil yang ditanami pandan wong itulah tempat yang paling pas untuk menikmati pantai Batu Hiu. Yang unik, untuk naik ke atas bukit, kita melewati “gerbang” bikit berupa terowongan kecil yang berbentuk ikan hiu. Jadi, seolah-olah kita masuk ke dalam mulut ikan hiu. Kita juga bisa bermain air laut di sebelah bukit. Namun hati-hati dengan ubur-ubur yang banyak berserakan di pasir pantai ya.

Sekitar 200 meter dari pinggir pantai terdapat seonggok batu karang yang menyerupai ikan hiu, karena itulah tempat ini dinamakan Batu Hiu. Hembusan angin pantai menemani kita saat melepaskan pandangan ke arah samudra atau hamparan pantai sebelah timur yang terbentang hingga Pangandaran. Anda dapat menikmati suasa alam pantai dengan berjalan-jalan di bukit yang teduh atau duduk santai bersama keluarga. Sungguhpun Anda tidak dapat berenang karena ombaknya yang cukup besar, Anda masih bisa berjalan-jalan di pantai menikmati simbahan busa butih yang datang bersama debur ombak Batuhiu. Jangan lupa untuk membawa cinderamata sebagai oleh-oleh bagi keluarga di rumah yang bisa Anda dapatkan Pantai di Batu Hiu.


TIKET MASUK OBJEK WISATA BATU HIU

a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 2.500,-

b. Sepeda Motor Rp. 5.900,-

c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 14.200,-

d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 27.200,-

e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 40.200,-

f. BUS Kecil Rp. 52.700,-

g. BUS Sedang Rp. 79.500,-

h. BUS Besar Rp.130.500,-




Referensi Artikel : Dari Berbagai Sumber

Sembuh dari Lumpuh Berkah dari Kesabaran


Seorang dokter spesialis luka dalam Riyadh yang bernama Dr. Khalid Al Jubir berkisah tentang dirinya dan sahabatnya. Beginilah kisahnya, selama kuliah dulu dia memiliki seorang teman mahasiswa akademi militer. Dalam semua hal dia memiliki banyak kelebihan dibanding teman-temannya yang lain. Selain baik hati, pemuda ini juga amat rajin shalat malam dan tidak pernah lalai menjalankan shalat lima waktu.

Pemuda ini lulus dengan nilai memuaskan. Tentu saja ia sangat ingin senang. Namun tak ada yang bisa menduga jalannya takdir. Suatu saat pemuda ini terserang penyakit influensa, dan sejak saat itu fisiknya menjadi lemah hingga mudah terserang berbagai macam penyakit. Hingga karena komplikasi penyakit yang beragam, ia menjadi lumpuh. Tubuhnya tidak mampu lagi digerakkan sama sekali. Semua dokter yang menanganinya mengatakan kepada Dr.Khalid, kalau kemungkinan kesembuhan untuk pemuda itu sekitar 10% saja.

Pada saat Dr.Khalid membesuknya di rumah sakit, ia melihat pemuda itu tak berdaya diatas ranjangnya. Dr.Khalaid datang untuk menghiburnya. Namun Subhanallah, apa yang ia dapatkan justru sebaliknya, wajah pemuda it cerah jauh dari mendung kedukaan. Pada wajah itu jelas sekali terpancar cahaya dan kilauan iman.

”Alhamdulillah, saya dalam keadaan sehat-sehat saja. Saya berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taa’ala semoga Anda lekas sembuh.” kata Dr.Khalid membuka pembicaraan. Di luar dugaan pemuda itu menjawab,”Terimakasih untuk doamu. Sesunggunya saudaraku, mungkin saat ini Allah tengah menghukumku karena lalai dalam menghafal Al-Qur’an. Allah menguji saya, agar saya segera menuntaskan hafalan saya. Sungguh ini adalah nikmat yang tiada terkira.”

Dr.Kahlid terpana mendengar jawaban menakjubkan itu. Bagaimna mungkin cobaan begitu berat yang tengah dialami pemuda itu dianggap sebagai suatu nikmat? Benar-benar ini adalah suatu pelajaran baru yang amat berharga bagi dirinya sehingga ia merasa tak berharga dihadapan pemuda itu.

Dr.kahlid teringat akan sabda Rasulullah Shallallahu A’laihi Wassallam : ” Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya mengandung kebaikan. Hal ini hanya ada pada seorang mukmin. Ketika ia dikaruniai kesengangan ia bersyukur, maka hal iti baik baginya. Dan ketika ia ditimpa kesedihan, ia menghadapinya dengan sabar dan tabah, maka hal itu baik baginya.” (Riwayat Muslim)

Jujur saja Dr.Kahalid teramat mengagumi ketabahan pemuda itu. Beberapa pekan kemudian ia membesuk sahabatnya itu, sepupu sang pemuda berkata,”Coba gerakkan kakimu, coba angkat kakimu ke atas.” Pemuda itu menjawab,”Sungguh saya amat malu kepada Allah untuk terburu-buru sembuh. Jika kesembuhan itu yang terbaik bagi Allah, aku bersyukur. Namun, apabila Allah tidak memberikan kesembuhan padaku hanya agar aku tidak melangkah ke tempat-tempat maksiat aku pun bersyukur. Allah Maha Tahu yang terbaik untukku.

Allahu Akbar, betapa kalimat itu sangat menggetarkan. Setelah peristiwa itu Dr.khalid menempuh program magisternya ke luar kota. Beberapa bulan setelah itu ia kembali dan yang pertama diingatnya adalah pemuda sahabatnya itu. Dalam benaknya ia berpikir,”Paling saat ini ia sedang terbaring lemah di atas kasurnya, jika ia kemana-mana pastilah ia digotong.”

Ternyata menurut teman-temannya pemuda itu sudah pindah ke ruang penyiapan untuk mendapatkan pengobatan alami. Pada saat Dr.Khalid menemuinya, ia tengah duduk di kursi roda. Dr.Khalid senang sekali melihatnya hingga berkali-kali ia mengucapkan syukur.

Pemuda itu dengan spontan menyampaikan kabar gembira yang tak terduga ”Alhamdulillah saya telah menyelesaikan bacaan Al-Qur’an.” katanya penuh semangat. ”Subhanallah” Dr.Khalid memekik kagum. Setiap kali membesuknya ia selalu mendapat hikmah yang semakin mempertebal keimanannya.

Tidak lama berselang, Dr.Khalid kembali pergi ke luar kota selama empat bulan. Dan selama itu pula ia tidak pernah bertemu dengan pemuda sahabatnya yang sangat tabah itu. Hingga saat ia kembali, ia menerima kenyataan yang amat sulit diterima oleh akal manusia. Namun, bagi Dzat yang Maha Tinggi, bukanlah hal yang mustahil terjadi. Jangankan hanya sakit, tulang-belulang yang telah hancur pun bisa dihidupkan kembali menjadi manusia yang utuh.

Pada waktu Dr.Khalid sedang shalat di mushalla rumah sakit itu. Tiba-tiba ia mendengar sapaan seseorang, ”Abu Muhammad!” Reflek dia menoleh dan pandangan di hadapannya membuatnya terpana. Ia tak mapu mengucap sepatah kata pun. Benar, Wallahi (Demi Allah -red) yang berdiri di hadapannya adalah pemuda sahabatnya yang dulu lumpuh total. Namun di hadapannya kini ia dapat berjalan kembali dengan normal dan segar bugar. Allahu Akbar, sesungguhnya keimanan lah yang dapat memunculkan keajaiban.

Spontanitas, Dr. Khalid menangis. Pertama dia menangis karena terharu dan senang akan karunia Allah berupa kesembuhan untuk sahabatnya itu. Kedua ia menangis untuk dirinya sendiri yang selama ini lalai untuk mensyukuri nikmat-nikmatNya.

Ternyata, karunia untuk sahabatnya tidak hanya sebatas itu. Ia diterima sebagai delegasi Universitas Malik Su’ud Riyadh, kerajaan Saudi Arabia untuk melanjutkan studi magisternya. ”Dr. Khalid apa yang saya terima ini justru akan menjadi malapetaka bagi saya jika saya tidak mensyukurinya.” Paparnya kepada Dr.Khalid.

Setelah tujuh tahun, pemuda itu mengunjungi Dr. Khalid kembali dalam rangka mengantar kakeknya yang terkena penyakit hati. Dan Subhanallah, ia telah menjadi seorang mayor!

Dr.Khalid kembali meneteskan airmatanya. Ia berdoa kepada Allah agar pemuda itu selalu dalam kebaikan dan selalu istiqomah di dalam iman dan islam. Sungguh Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan permohonan setiap hambaNya.

(Ummu Faros, dari penjagaan Allah kepada hamba-hambaNya yang shalih; Khalid Abu Shalih )







Diambil dari : Majalah Elfata, Volume 07 2007, Kasih sayang di Bulan Suro.
Sumber: Muslimahzone.com

Beberapa Tanda Pria Jatuh Cinta


Anda sedang dekat atau didekati seorang pria yang menunjukkan gejala-gejala jatuh cinta? Hmm.. pastikan dulu apakah sinyal darinya adalah tanda bahwa dia sedang jatuh cinta pada Anda.

Tanda pertama: Dia Iseng Menelepon
Apakah si pria lucu itu sering menelepon Anda tanpa alasan yang jelas? Dia menceritakan banyak hal yang sebenarnya bukan situasi penting atau darurat, hanya sekedar ngobrol biasa. Itu bisa menjadi salah satu sinyal bahwa dia ingin mendengar suara dan tanggapan Anda. Pria bukan makhluk yang suka berbicara banyak hal 'tak penting' melalui telepon, jika dia melakukannya pada Anda, pasti ada alasannya.

Tanda kedua: Dia Mengenalkan Anda Pada..
Sahabat-sahabatnya, atasannya, teman sekamarnya dan siapa saja yang dekat dengan kehidupan si pria, bahkan keluarganya. Kebanyakan pria tidak mudah membuat seseorang masuk dan mengenal orang-orang yang dekat dengan hidupnya, sehingga bila dia mulai mengenalkan orang-orang itu pada Anda, dia telah mengizinkan Anda masuk dalam kehidupannya.

Tanda ketiga: Mengingat Hal-Hal Kecil Yang Anda Katakan
Ketika Anda dan si pria sedang berjalan-jalan, tanpa Anda sadari, dia mengingat apa yang Anda katakan. Misalnya, "Aku suka lagu ini, apalagi kalau dinyanyikan Frank Sinatra," atau, "Lebih cepat kalau lewat jalan kecil ini, lebih aman kalau malam lewat di sini," dan dia mengingat hal-hal itu walaupun Anda mengatakannya sambil lalu bahkan lupa pernah mengatakannya.

Tanda keempat: Dia Semakin Sering Memerhatikan Anda
Pria yang sedang dalam kondisi jatuh cinta akan lebih menaruh perhatian, pada Anda tentunya. Dia akan lebih sering mengomentari rambut Anda, memuji penampilan Anda, bertanya apakah high heels yang Anda kenakan cukup nyaman, curi-curi pandang saat Anda memulas lip gloss di sampingnya dan dia akan terus melakukan itu sepanjang waktu.

Tanda Kelima: Dia Melakukan Apa Yang Anda Lakukan
Tiba-tiba Anda mendapati dia menikmati wafer cokelat yang menjadi camilan kesukaan Anda (padahal sebelumnya dia mati-matian menertawakan camilan Anda yang mirip camilan anak SD), dia tiba-tiba menyukai musik klasik kesukaan Anda (padahal sebelumnya dia tidak tahu siapa itu Frédéric Chopin) dan jika Anda menemukan kejanggalan lain yang serupa, selamat, Anda bisa membalas jatuh hatinya pada Anda.


Pengalaman pribadi nih yeee....hehe, cukup sekian dan terimakasih.



 
Referensi: http://www.vemale.com/relationship/love/12276-tanda-pria-jatuh-cinta-pada-anda.html

Menikah Tanpa Cinta Pasti Ada Resikonya


Mencari arti cinta yang paling sesuai dengan Anda memang membutuhkan waktu. Belum sempat menemukan, usia dan lingkungan semakin mendesak untuk memikirkan sebuah pernikahan. Ya, pernikahan! Momen untuk memutuskan dengan siapa Anda akan menyatukan tujuan hidup dan menghabiskan sepanjang hidup bersama.

Dari momen ini, setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda. Ada yang berpendapat untuk mencari dia yang paling sesuai untuk tujuan hidup, baik itu prestise, kebaikan hati, kekayaan atau status. Walaupun tanpa cinta. Bagi mereka, cinta akan tumbuh dengan sendirinya dari kehidupan yang menyenangkan. Ada lagi yang berpikiran apa pun itu keadaannya, dengan cinta pasti semua akan bisa dilalui dengan baik.

Kita tidak bisa menilai benar dan salah dari dua pendapat ini, semuanya tergantung kesesuaian dengan pandangan hidup dan pribadi setiap orang yang menjalaninya. Kalau begitu, bagaimana dengan pendapat baku 'menikahlah dengan orang yang kau cintai'? Mengapa pendapat itu masih dipertahankan banyak orang dalam nasehat perkawinan? Karena risiko menjalani kehidupan pernikahan tanpa cinta cukup menakutkan, Ladies! Seperti yang berikut ini.

Cinta Sejati Datang
Setiap orang dianugerahi rasa cinta yang bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Sayangnya, dia tidak peduli Anda sudah menikah atau tidak. Banyak wanita mengakui mereka menemukan seseorang yang begitu lekat di hati dan merasa itulah cinta sejati mereka, justru setelah menikah. Dan rasa ini bisa mengalahkan cinta yang mereka bangun dengan pasangan yang memberikan kehidupan yang membanggakan. Jika sudah begini, maka pilihannya adalah mengubur cinta dalam-dalam atau memperjuangkan cinta dengan mengorbankan apa pun itu.

Anak merasa tidak tenang
Mungkin hal ini jarang disadari oleh para orang tua. Seorang anak merasa tenang jika melihat kedua orang tuanya saling mencintai dan bisa mengarahkan pikiran dan energi mereka untuk banyak hal positif dalam hidupnya. Sedangkan anak dengan pasangan yang dingin akan cenderung menjadi anak yang dingin juga dan selalu merasa cemas kalau-kalau dia akan ditinggalkan ayah atau ibunya. Walaupun itu mengobrol, menonton televisi bersama, seorang anak bisa merasakan orang tuanya saling mencintai atau tidak.

Kehidupan yang hambar
Tanpa cinta, kehidupan akan berjalan seperti rutinitas biasa. Melayani suami, menyiapkan makanannya, membelikan kebutuhannya, bahkan saat bercinta tidak akan ada bedanya dengan suatu pekerjaan jika Anda tidak merasakan cinta di dalamnya. Sepanjang hidup seperti itu, siapa yang mau? Tidak masalah jika akhirnya Anda dan pasangan bisa saling jatuh cinta dari rutinitas sehari-hari itu, namun jika tidak, kehidupan rumah tangga akan menjadi siksaan saja.

Rentan pertengkaran
Dua sosok yang berbeda mau memahami sesamanya hanya karena dilandasi cinta. Tanpa itu, segala persoalan bisa menjadi pemicu masalah. Anda tidak terpikir untuk memahami semangat suami dalam bekerja untuk keluarga ketika dia harus sering ke luar kota. Suami pun tidak akan terpikir bahwa sarapan yang Anda siapkan tiap pagi dan kesetiaan Anda membukakan pintu saat dia pulang adalah sebuah bentuk kasih sayang. Walaupun akhirnya rumah tangga Anda tetap bersatu, namun tidak menjadi tempat yang nyaman untuk hidup.

Tidak bahagia
Sudah pasti risiko ini yang paling mendasar. Anda tentu paham bahwa kebahagiaan karena cinta dan kebahagiaan karena materi itu berbeda rasanya. Setiap orang pada dasarnya membutuhkan rasa bahagia, dan hal inilah yang menyebabkan walaupun sudah memiliki segalanya seseorang akan tetap mencari seseorang yang bisa membuatnya dimabuk cinta Baik Anda maupun suami akan selalu curiga kalau-kalau ada seseorang di luar sana yang akan membuat Anda berstatus janda atau suami menjadi berstatus duda. Tentu bukan kehidupan yang membahagiakan.






Referensi: 
http://www.vemale.com/relationship/love/5228-risiko-nikah-tanpa-cinta.html

Tips Menjalani Kehidupan Yang Sehat


Bagaimanakah hidup sehat itu?. Mengapa kita harus hidup sehat?
Hidup yang multikompleks dewasa ini membuat kita bisa terlanda “penyakit” aneh yang sulit diatasi, baik oleh kekebalan tubuh sendiri maupun obat-obatan. Banyak orang yang saya temui mengatakan ingin sekali hidup selalu sehat tanpa harus terikat dengan obat-obatan, tetapi kenapa selalu saja terkena sakit, jadi ya terpaksa minum obat lagi minum obat lagi. Lalu bagaimana kiatnya agar kita tetap sehat tanpa harus sering berobat?

Sudah bukan rahasia lagi bahwa tubuh kita mempunyai sistem kekebalan yang mampu melindungi badan dari serangan penyakit. Itu kalau sistemnya bekerja! Kadang-kadang suka ngadat. Kalau sudah begitu, ya apa boleh buat! Kita terpaksa berobat. Namun, niscaya juga tidak ada salahnya, mencoba berbagai kiat hidup mencegah penyakit tanpa tergantung pada obat-obatan. Di mana-mana, yang dapat dipakai untuk itu: mencegah sebelum terjadi itu lebih baik daripada mengobati yang sudah telanjur marak.

Berikut 10 tips menjalani hidup sehat:

1. Kenali diri Anda, baik fisik maupun kejiwaan
Ini agak filosofis, memang, tetapi sebenarnya justru di sini letak kunci segalanya. Dengan mengenali diri sendiri, kita dapat mengetahui kelemahan fisik tubuh kita, lalu dapat memutuskan apa yang baik dan boleh dilakukan bagi tubuh, dan apa yang tidak.

Misal orang yang darah tinggi, jangan banyak makan yang memicu tekanan darah naik. Begitu juga orang yang mudah marah dan sukar mengendalikan diri karena tidak mengenal kekurangan dirinya sendiri. Setelah mengenal kelemahannya, dan mau memperbaiki kebiasaannya yang merugikan, lama-lama ia mahir menjaga agar tidak mudah terpancing emosinya. Itu berkat ia berusaha mengenal dirinya sendiri juga.

2. Tidak terburu-buru merasa sakit dan minum obat
Hanya karena bersin, batuk, atau agak demam, orang telah memutuskan untuk minum obat atau datang ke dokter. Padahal acap kali setelah dibiarkan tiga hari, gejala sakit itu hilang sendiri. Tubuh memang mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan sendiri. Hanya dengan beristirahat cukup, gejala sakit itu sudah hilang sendiri. Gejala pusing kadang bahkan dapat hilang hanya karena menghirup udara segar di taman yang tidak tercemar udara knalpot.

Gejala batuk dan bersin memang merupakan tanda serius juga, bahwa tubuh sedang berusaha mengeluarkan kuman penyakit dari saluran pernapasan. Demam berkeringat merupakan tanda tubuh sedang melawan serangan kuman. Kalau gejala itu berlangsung selama tiga hari, karena beratnya serangan, ya apa boleh buat, kita ke dokter untuk konsultasi medis.

3. Mengusahakan variasi makanan sehari-hari
Melakukan variasi santapan, berangkat dari asumsi bahwa ada bahan makanan tertentu yang lebih bermanfaat daripada jenis makanan biasa sehari-hari. Kalau ini kita pakai sebagai selingan bagi jenis makanan sehari-hari, maka kedua kelompok bahan itu dapat saling melengkapi. Bila kita terbiasa makan daging ayam dan sapi, sebaiknya mengubah kebiasaan itu, dan sekali-sekali makan ikan segar, tempe, dan tahu sebagai selingan.

Kalau hari demi hari kita makan sayur mayur hijau, karena beranggapan bahwa yang serba hijau itu pasti bagus, sesekali perlu variasi menyantap sayuran dan buah-buahan tidak hijau, seperti tomat, wortel, jagung muda, paprika merah (sebagai sayur), pisang, mangga, apel, jeruk (sebagai pencuci mulut).

4. Menyesuaikan konsumsi dengan tingkatan umur
Jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh berbeda-beda bergantung pada umur, jenis kegiatan, dan kondisi tubuh (dalam keadaan sakit atau sehat). Pada anak-anak dan remaja yang sedang giat-giatnya tumbuh, kelima unsur dalam makanan (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta air) sangat diperlukan, sehingga tidak perlu dibatasi. Sebaliknya, pada orang dewasa dan lanjut usia, pembatasan itu mutlak perlu. Karbohidrat dan lemak sebagai penghasil energi harus dikurangi jumlahnya, mengingat kegiatan fisik mereka sudah menurun.

Cara mengurangi karbohidrat dan lemak ialah dengan mengurangi porsi nasi dan goreng-gorengan. Sebaliknya, vitamin dan mineral serta air justru harus dimakan dengan cukup. Zat-zat ini sangat perlu untuk memperlancar metabolisme dalam tubuh, dan meningkatkan daya tahannya. Hanya perlu diingat bahwa yang paling baik ialah memakai vitamin alamiah, seperti yang terkandung dalam buah dan sayuran segar. Sedangkan air yang diminum harus yang steril, aman dari kuman, seperti air mineral yang benar memenuhi syarat sebagai air mineral.

Boleh juga air biasa yang selalu sudah direbus lebih dulu. Lebih kurang 60% dari bobot badan kita berupa air atau cairan. Itu berarti kita harus minum air lebih banyak daripada unsur makanan yang lain. Orang yang sedang sakit dan terpaksa minum obat, malah harus minum air lebih banyak lagi. Penderita “penyakit” sulit buang air, bisa tertolong dari penderitaannya dengan setiap hari minum 2 - 3 gelas air putih sebelum pergi ke belakang.

Konsumsi protein pada orang dewasa dan lansia juga perlu dikurangi, meskipun tidak sebanyak pengurangan karbohidrat dan lemak. Cara mengurangi protein ini ialah dengan mengganti menu makanan sumber protein hewani dengan makanan sumber protein nabati, yang kadar proteinnya kurang atau hanya sedikit. Misalnya, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.

5. Berolahraga secara teratur sesuai kemampuan
Berolahraga bertujuan memperlancar peredaran darah, dan mempercepat penyebaran impuls urat saraf ke bagian tubuh atau sebaliknya, sehingga tubuh senantiasa bugar. Banyak orang berpendapat, tanpa olahraga pun kita sebenarnya juga sudah bergerak badan mirip olahraga, kalau melakukan pekerjaan fisik sehari-hari seperti menyapu lantai, membersihkan rumah, mencuci, dan menjemur pakaian.

Tetapi apakah “olahraga” semacam ini dapat kita lakukan secara teratur dan berkesinambungan? Itu masalah tersendiri! Diperlukan kemauan yang kuat, berdasarkan keyakinan bahwa olahraga itu mutlak perlu agar badan tetap bugar, karena peredaran darah diperlancar tadi. Pada gilirannya ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Para penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, infeksi paru-paru, dan kencing manis, hendaknya berkonsultasi ke dokter dulu untuk mengetahui jenis olahraga apa yang cocok. Biasanya olahraga yang intensitasnya rendah dan dilakukan tidak terlalu lama.

Orang normal yang tidak mengidap penyakit, sangat baik memilih olahraga yang kapasitas aerobiknya tinggi seperti renang, aerobik yang high impact, naik sepeda stasioner, dan joging.

6. Selalu menjaga kebersihan
Lingkungan bersih di rumah, halaman, dan kompleks hunian memberi suasana segar dan nyaman. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kelompok rumah yang mempunyai halaman dan lingkungan tertata baik, hijau, dan asri, mempunyai persentase kesehatan penghuninya jauh lebih baik daripada kelompok rumah miskin tanaman.

Lingkungan bersih membuat tubuh kita juga bersih, baik jasmani maupun rohani. Kondisi ini mampu mencegah penyakit jasmani seperti infeksi kulit, alergi debu, flu, bronkitis, dan “penyakit” rohani seperti stres, frustrasi dan depresi, biang kerok menurunnya sistem kekebalan tubuh.

7. Meluangkan waktu untuk bersantai
Meluangkan waktu tidak berarti minta istirahat lebih banyak daripada bekerja produktif sampai melebihi kepatutan. Tidak! Meluangkan waktu untuk istirahat itu sebentar saja, dan ini perlu, untuk setel kendo sejenak di antara ketegangan jam sibuk bekerja sehari-hari. Ini perlu dilakukan secara rutin. Bersantai juga tidak berarti harus melakukan rekreasi yang melelahkan, tetapi cukup berkumpul membicarakan masalah keseharian dengan rekan sekantor, tetangga atau keluarga di rumah.

Bukan tidak mungkin, mereka dapat membantu memecahkan masalah, atau setidak-tidaknya meringankan beban pikiran. Bersantai seorang diri dengan merenung dan mawas diri juga perlu. Makin sering dan rutin ini dilakukan, makin bagus keseimbangan jiwa kita. Tidur nyaman juga bentuk bersantai seorang diri. Stamina akan pulih dengan cepat, dan keseimbangan hormon dalam tubuh juga cepat tercapai.

Tubuh letih dan pikiran kusut kalau dibiarkan berkepanjangan (sampai dibawa ke kamar tidur), akan menurunkan daya kerja sistem kekebalan tubuh. Pada gilirannya memudahkan serangan penyakit.

8. Back to nature
Trend pada awal dekade 1990-an di negeri Barat ini dilandasi pengalaman bahwa gaya hidup pada zaman modern mendorong orang mengubah kebiasaan makan, seperti misalnya lebih sering menyantap makanan kalengan, sambal botolan, atau buah awetan. Juga jarang bergerak badan karena kemudahan memakai alat bantu rumah tangga, seperti mencuci pakaian dengan mesin cuci, menyapu lantai dengan penyedot debu, bepergian dengan kendaraan, padahal cuma dekat dan lebih sehat dilakukan dengan jalan kaki.

Tubuh kita jadi manja, karena jarang bergerak, sehingga mudah sakit karena lembek. Sebaliknya, seorang pendekar silat, walaupun hidup di tengah zaman modern, selalu sehat tubuhnya karena masih sering berjalan kaki, latihan rutin dengan menggerakkan badan, dan tidak memakai alat bantu hasil teknologi modern yang membuat orang jadi lembek.

Untuk kembali dekat dengan alam, kita bukannya harus ikut menjadi pendekar silat, tetapi setidak-tidaknya menghindari bahan makanan kalengan, dan malah memperbanyak makan sayuran dan buah yang segar dari ladang organic tanpa pupuk kimia dan pestisida. Baik juga jika kita mulai mengonsumsi nutrisi tambahan atau suplemen yang berasal dari herbal atau tumbuhan yang diracik secara modern namun tetap dengan resep tradisional.

9. Mengolah pernapasan
Mengolah pernapasan berarti mengatur cara dan frekuensi bernapas agar lebih efisien. Dengan menghirup udara (oksigen) perlahan-lahan dalam hitungan 15 kemudian melepaskannya kembali pelan-pelan juga dalam hitungan 15, kita bisa menahan oksigen dalam badan lebih lama daripada biasanya. Oksigen akan dipakai oleh organ tubuh secara efektif, walaupun jumlahnya cuma sedikit. Selama ini kita bernapas dengan frekuensi yang tidak teratur. Kadang lambat, kadang cepat. Oksigen yang diirup juga cepat keluar lagi. Belum sampai dimanfaatkan dengan baik, sudah keburu keluar. Dalam satu menit kita benapas lima kali atau lebih.

Tetapi, dengan latihan teratur frekuensi bernapas itu bisa kurang dari lima kali dalam semenit. Setiap kalinya selalu dalam, dan berdaya guna. Akibatnya, oksigen yang dihirup cukup sedikit saja, tetapi sudah efektif. Organ tubuh akan menyesuaikan diri dengan ketersediaan oksigen yang sedikit ini, dan itu justru menguntungkan tubuh. Sebab, dengan oksigen sedikit, tetapi toh sudah efektif itu, tubuh tidak kebanjiran hasil pernapasan berupa CO2 banyak-banyak, yang tidak baik bagi kesehatan.

10. Menggemari bacaan kesehatan
Ungkapan “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta” sangat pas untuk menyindir orang yang ingin tubuhnya sehat, tetapi tidak mau bersusah payah mendekati bacaan tentang kesehatan. Kalau dekat, kita akan tahu seluk-beluk kesehatan itu lebih baik, dan kemudian dapat memakainya untuk menyusun siasat menghindari gangguan penyakit.

Nah, jika Anda menginginkan tubuh yang sehat tanpa harus mengonsumsi obat-obatan setiap kali sakit, maka tips-tips diatas layak untuk diterapkan dalam kehidupan Anda. Hanya dengan memperbaiki gaya hidup Anda, maka penyakit pun bisa dicegah kecuali kematian. Anda siap untuk hidup sehat?

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca.






Referensi: Dari Berbagai Sumber