KEPIKUNAN atau demensia mungkin adalah hal yang dapat dimaklumi bagi para orang lanjut usia. Tetapi bila kepikunan sudah dalam kategori 'sangat parah' dan mempengaruhi kepribadian, tingkah laku dan aktivitas, tentu patut diwaspadai karena bisa jadi apa dialami adalah Demensia Alzheimer.
Alzheimer adalah jenis kepikunan yang 'mengerikan' karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran fungsi intelektual dan emosional secara progresif dan perlahan sehingga mengganggu kegiatan sosial sehari-hari.
Menurut dr. Samino, SpS (K), Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI), alzheimer timbul akibat terjadinya proses degenerasi sel-sel neuron otak di area temporo-parietal dan frontalis. "Demensia Alzheimer adalah penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel-sel otak," ujarnya dalam edukasi tentang Alzheimer beberapa waktu lalu.
Mereka yang rentan terserang kepikunan alzheimer ini adalah para lansia di atas 60 tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinab bila memiliki faktor risiko keturunan. Bahkan menurut Samino, penderita demensia alzheimer berusia 40 tahun pernah ditemukan di Indonesia.
Deteksi dini adalah hal penting dalam mengatasi Alzheimer, tetapi faktanya seringkali sulit dilakukan karena gelaja kemunduran kerap dianggap sebagai suatu hal yang lumrah. Pasien biasanya hanya menunjukkan gejala biasa seperti lupa, tetapi kemudian berkembang progresif menjadi parah dan memperburuk fungsi kognitif dan fungsi mental lainnya.
Kejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali menutup-nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia mereka.
Kejanggalan biasanya akan dirasakan oleh orang-orang di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan daya ingat. Mereka awalnya belum mencurigai adanya problem besar di balik kepikunan yang dialami pasien, tetapi kemudian tersadar bahwa kondisinya sudah parah.
Nah, agar kepikunan Alzhemier dapat dicegah sejak dini, berikut beberapa tanda atau gejala yang patut diwaspadai kemungkinan hadirnya penyakit pembunuh otak :
- Kemunduran memori/daya ingat.
- Sulit melaksanakan kegiatan / pekerjaan sederhana
- Kesulitan bicara dan berbahasa.
- Disorientasi WTO (Waktu – Tempat – Orang)
- Sulit dalam berhitung
- Salah meletakan benda
- Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias
- Perubahan emosi dan perilaku.
- Gangguan berfikir abstrak. Kemampuan imajinasi penderita terganggu.
- Hilang minat dan inisiatif. Cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul, menyendiri.
- Tidak bisa membedakan berbagai jenis bau-bauan (tanpa penyebab lain misalnya flu, trauma otak, tumor otak).
- Kemunduran memori/daya ingat.
- Sulit melaksanakan kegiatan / pekerjaan sederhana
- Kesulitan bicara dan berbahasa.
- Disorientasi WTO (Waktu – Tempat – Orang)
- Sulit dalam berhitung
- Salah meletakan benda
- Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias
- Perubahan emosi dan perilaku.
- Gangguan berfikir abstrak. Kemampuan imajinasi penderita terganggu.
- Hilang minat dan inisiatif. Cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul, menyendiri.
- Tidak bisa membedakan berbagai jenis bau-bauan (tanpa penyebab lain misalnya flu, trauma otak, tumor otak).
Bagaimana agar terhindar dari penyakit Alzheimer?
Minum secangkir teh secara teratur dapat membantu meningkatkan memori Anda.
Peneliti dari Universitas Newcastle menemukan baik teh hijau dan hitam menghambat aktivitas enzim kunci dalam otak yang berhubungan dengan memori.
Peneliti berharap temuan mereka, dipublikasikan dalam Phytotherapy Research, yang mengarah pada pengembangan pengobatan baru untuk Alzheimer's Disease.
Tim menemukan bahwa teh dapat memiliki efek yang sama dengan obat yang dirancang khusus untuk memerangi kondisi tersebut.
Penyakit Alzheimer dipicu ketika asetilkolin kimia yang ditemukan di otak berkurang, dan sebagian acetylcholinesterase mengurangi asetilkolin, dan para peneliti menemukan bahwa teh hijau dan hitam menghentikan kegiatan ini.
Kedua teh menghambat aktivitas dari enzim butyrylcholinesterase kedua (Buche), yang telah ditemukan dalam bentuk deposito protein yang ditemukan di otak pasien dengan Alzheimer. Teh hijau lebih lanjut menghambat aktivitas beta-secretase, yang berperan dalam produksi deposit protein di otak yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa masih berpengaruh inhibitif untuk seminggu, sedangkan sifat teh hitam menghambat enzim-berlangsung hanya untuk satu hari.
Tidak ada obat untuk Alzheimer tetapi mungkin untuk memperlambat perkembangan penyakit ini, obat yang saat ini digunakan untuk menghambat aktivitas AChE, dan lain-lain yang sedang dikembangkan para ilmuwan berharap akan menghambat aktivitas Buche dan beta-secretase. Obat ini memiliki efek samping yang serius,maka para peneliti mengembangkan pengobatan yang lain.
Tim peneliti sekarang mencari dana lagi untuk melanjutkan tes pada teh hijau, yang mereka harap akan mencakup uji klinis, dengan tujuan adalah untuk bekerja menuju pengembangan teh obat yang khusus ditujukan untuk penderita Alzheimer.
kunjungan perdana saya. slm knl. wah mantap artikel dan tips kesehatan. saya suka. tks.
ReplyDelete@Aa irwan : terimakasih, semoga bermanfaat ya infonya.
ReplyDelete