Bagaimana upaya agar terhindar dari penyakit kanker payudara?. Para wanita hendaknya melakukan pencegahan sejak dini.
Memahami faktor-faktor gaya hidup yang dapat mempengaruhi risiko kanker payudara dan cara yang dapat dilakukan untuk tetap sehat dapat mengurangi risiko kanker tersebut. Kira-kira faktor-faktor apa saja yang dapat dikontrol untuk mengurangi risiko kanker payudara?
Pencegahan kanker payudara bisa dimulai dengan kebiasaan yang sehat, seperti membatasi jumlah minuman alkohol dan tetap aktif secara fisik. Pencegahan kanker payudara dimulai dengan berbagai faktor yang dapat dikontrol.
Berikut beberapa faktor yang dapat dikontrol untuk mengurangi kanker payudara seperti dikutip dari MayoClinic, Senin (9/1/2012) antara lain:
1. Batasi jumlah konsumsi minuman alkohol
Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin besar risiko mengembangkan kanker payudara. Jika memilih untuk minum alkohol, termasuk bir, anggur atau minuman keras, maka batasi tidak lebih dari satu gelas sehari.
2. Kontrol berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kanker payudara. Hal tersebut terutama benar jika obesitas terjadi di kemudian hari, terutama setelah menopause.
3. Memperbanyak aktivitas fisik
Menjadi aktif secara fisik dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Hal tersebut pada gilirannya dapat membantu mencegah kanker payudara.
Untuk orang dewasa yang sehat, Department of Health and Human Services merekomendasikan aktivitas aerobik sedang, seperti jalan atau berenang setidaknya 150 menit seminggu.
Atau sekitar 75 menit aktivitas aerobik kuat, seperti berlari, di samping latihan kekuatan setidaknya dua kali seminggu. Jika Anda baru memulai program aktivitas fisik, mulailah pelan-pelan dan bangunlah intensitas secara bertahap.
4. Menyusui
Menyusui juga mungkin dapat memainkan peran dalam pencegahan kanker payudara. Semakin lama menyusui, semakin besar efek protektif dari kanker payudara.
5. Hentikan terapi hormon
Terapi kombinasi hormon dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Jika mengambil terapi hormon untuk gejala menopause, maka tanyakan dokter mengenai pilihan lain. Gejala terapi non hormonal mungkin dapat dikelola, seperti aktivitas fisik.
Jika memutuskan bahwa manfaat jangka pendek terapi hormon lebih besar daripada risiko, pertimbangkan untuk menggunakan dosis terendah yang efektif untuk gejala-gejala yang timbul, dan berencana untuk menggunakannya hanya sementara.
6. Hindari paparan polusi lingkungan
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kanker payudara dan paparan hidrokarbon aromatik polisiklik yang ditemukan di knalpot kendaraan dan polusi udara. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat hasil penelitian tersebut.
Semoga Artikel kesehatan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin.
Sumber: detikhealth.com
No comments:
Post a Comment