“Kunci hidup berumah tangga adalah bisa memahami,
dan menerima pasangan hidup kita.”
Semoga artikel ini bermanfaat bagi pasangan suami istri yang ingin mencapai keluarga yang Bahagia dan juga bermanfaat bagi teman yang akan mengarungi samudera pernikahan, aku sangat suka menuliskan artikel bertema seperti ini. karena ini duniaku. Dengan berucap bismillah dan mengharap ridha Allah, aku menuliskannya. Karena menurutku, ini adalah tulisan yang very important yang musti diketahui oleh siapapun, baik yang sudah atau akan berkeluarga. Hidup dengan orang yang berbeda lingkungan, kondisi dan sikap dalam menghadapi masalah tentu akan menyebabkan perbedaan mindset dalam memandang sesuatu. Maka dari situlah, dibutuhkan saling menghormati, menghargai, memahami, dan menerima pasangan hidup kita
Kalau mau jujur, kita pantas sedih dengan realitas yang ada di masyarakat kita. Banyak keluarga yang tergoncang hanya karena permasalahan yang remeh temeh, maka dari sanalah kita menemuka fakta yang membuka mata kita, betapa banyak perceraian yang terjadi di Indonesia. Mayoritas disebabkan karena tidak memahami atau tidak mau memahami pasangan hidupnya. Lihatlah, berdasarkan data tahun 2007, Indonesia berada di peringkat tertinggi dalam hal angka perceraian paling banyak dalam setiap tahunnya dibanding negara Islam di dunia lainnya. Hal ini ditengarai sebagai dampak dari globalisasi arus informasi melalui media massa, salah satunya tayangan infortainmen yang menampilkan figur artis yang dengan bangga mengungkap kasus perceraiannya.
Hal ini berarti menunjukkan betapa sulitnya menyemai cinta dan komunikasi serta keharmonisan antara suami dan istri –menurut masyarakat Indonesia pada umumnya. Karena nampaknya perjumpaan di awal atas nama cinta ternyata tidak cukup ampuh untuk menjawab konflik yang ada. Mereka tidak cukup mampu bertahan dengan badai yang menghantam sehingga rumah tangga hancur berkeping-keping. Dan solusi terjitu untuk mengatasi ini semua adalah adanya sikap saling menghormati, menghargai, berkomunikasi dan menerima pasangan hidup kita; memahami perbedaan wanita dan lelaki, karena itu adalah sesuatu yang mesti.
Lelaki dan wanita memang berbeda
Satu point terpenting yang perlu diketahui bersama bahwa sudah seharusnya kita menyadari akan adanya perbedaan psikologis, keadaan, perkembangan, dan kebiasaan antara pria dan wanita, karena semua ini akan memungkinkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran, dan ini semua bisa diatasi dengan saling memahami, dan berkomunikasi. Ini dibuktikan oleh para pakar psikologis, mereka berkeyakinan bahwa yang harus dilakukan oleh suami-istri agar mencapai kehidupan keluarga yang sukses dan bahagia adalah, keduanya harus berinteraksi antara satu sama lain dengan baik, dan jangan pernah sekali pun untuk melemahkan atau menganggap rendah pasangannya.
Kita pun tahu bahwa lelaki dan wanita memang tidak sama. Mereka berbeda, tetapi perbedaan ini adalah natural, sesuatu yang alami dan penting adanya, bahkan karena perbedaan itulah, yang satu melengkapi pasangan hidupnya.
Banyak penelitian menyebutkan bahwa cara berpikir lelaki berbeda dengan cara berpikir wanita. Cara berbicara, penggunaan kata, dan penyampaiannya pun sangatlah berbeda antara lelaki dan wanita. Disebutkan pula bahwa lelaki dan wanita sangat berbeda ketika menghadapi tekanan dan kesulitan.
Jadi pada dasarnya perbedaan ada pada mereka berdua, dan mungkin sekali perbedaan itu bisa meliputi segala hal. Ah, mengingat ini, aku masih merekam memori tentang komentar salah seorang teman –ibu-ibu- fb-ku dulu. Tulisnya, “Aku membutuhkan waktu 15 tahun untuk memahami suamiku.” Subhanallah…, ini tentu akan melelahkan, dan menegangkan saraf-saraf di pikiran. Masalah seperti ini tentu akan lebih mudah diatasi bila kita memahami perbedaan yang pasti ada pada pasangan hidupnya; istri atau suami.
Kembali ke pembahasan di atas. Kalaulah kita perhatikan sebuah contoh, dari segi anatomi tubuh saja, akan tampak jelas banyak perbedaan antara lelaki dan wanita. Kita tahu, kulit lelaki itu lebih tebal dari kulit wanita, hal itu menyebabkan bahwa kulit wanita itu lebih cepat keriput dibandingkan lelaki. Kandungan darah merah lelaki lebih tinggi sebanyak 20 % dibandingkan wanita, oleh sebab itu kaum lelaki lebih banyak menghirup oksigen di muka bumi ini sehingga menyebabkan mereka lebih kuat daripada wanita. Perlu diketahui juga bahwa lelaki itu bernafas dalam-dalam dan perempuan bernafas dengan cepat, tulang lelaki lebih besar daripada tulang wanita, berbeda pula dalam susunan tulangnya, dan semua itu menyebabkan berbedanya cara berjalan wanita dibandingkan cara berjalan lelaki.
Dan juga, tulang panggul wanita itu berada di ujung tulang belakang dan disusun seperti itu agar membantu kaum istri ketika hamil untuk melindunginya ketika berjalan atau saat melakukan gerakan agar tidak bergoyang atau bergeser ketika berjalan.
Dalam tubuh lelaki, otot biasanya lebih banyak daripada lemak, karena itulah berat badan mereka tidak bertambah banyak, berbeda dengan wanita yang lebih banyak lemaknya. Dari sisi lain, wanita memiliki lapisan lemak di bawah kulit sehingga menjadikan kulit mereka lebih tahan dari hawa dingin, dan kulitnya lebih lembab dibandingkan kulit lelaki ketika berada di musim panas, dan lemak ini memberikan kekuatan bagi mereka sehingga kekuatan mereka lebih besar dibanding lelaki.
Itu semua belum dilihat dari perbedaan struktur tubuh atau fisiologi antara lelaki dan wanita.
Sekarang, mari kita melihat perbedaan jiwa (psikologi) –ini yang terpenting-, antara lelaki dan wanita !
Sebelum masuk dalam pembahasan ini, kita harus bersepakat terlebih dahulu bahwa keadaan, perkembangan dan budaya manusia itu berbeda-beda. Kita mulai melihat dari perbedaan yang sangat mendasar di antara lelaki dan wanita, ini semua memberi kesimpulan penting –sekalipun simpulan ini bisa didiskusikan dan disanggah- bahwa setiap lelaki bukanlah salah satu gambaran yang serupa dengan lelaki lain, begitu pula dengan wanita.
John Jerry menyebutkan bahwa dalam jiwa lelaki memiliki beberapa sifat yang khusus; ada yang bersifat kelelakian dan ada pula yang bersifat kewanitaan, begitu pula dengan wanita. Dan secara alami, dalam jiwa lelaki, sifat kelelakian itu akan lebih dominan daripada sifat kewanitaan, dan dalam jiwa wanita sifat kewanitaannya tentu lebih dominan dibandingkan sifat kelelakiannya.
Ketika membicarakan tentang perbedaan-perbedaan, maka kita akan membahas karakter dan sifat yang dominan, baik itu dalam jiwa lelaki maupun wanita, di antara sifat-sifat tersebut adalah :
1. Lelaki lebih banyak diam sedangkan wanita lebih banyak bicara;
Lelaki itu lebih banyak diam untuk mendengarkan wanita yang bahagia sedang berbicara. Lelaki akan berbicara ketika sampai pada kesuksesan, sedangkan wanita akan berbicara ketika dia mencari sesuatu. Lelaki akan diam ketika menghadapi masalah dan dia akan bicara ketika mencari solusi untuk masalah tersebut, sedangkan wanita akan berbicara ketika dia mendapatkan masalah, bukan untuk mencari solusinya, akan tetapi untuk memahami masalah tersebut.
Ringkasnya, komunikasi adalah salah satu solusi untuk seorang lelaki dimana dia tidak akan berbicara kecuali ketika dia memiliki sesuatu atau ketika seorang meminta penjelasan. Adapun berbicara bagi seorang wanita adalah sebuah kebiasaan dimana dia akan mengungkap setiap perasaannya dan menyampaikan setiap gagasannya agar Anda bisa memahami apa yang dia alami dari setiap pembicaraannya. Dari sinilah, muncul suatu ungkapan, “Terkadang, kita tidak membutuhkan solusi tetapi hanya sekedar minta didengarkan.”
Ketika kita memahami penjelasan di atas, maka seorang istri sudah mengetahui kenapa suaminya diam saja, dan kenapa suaminya menolak berbicara dengannya, serta mensifatinya dengan kata ‘bawel’. Setelah mengetahui penyebab diamnya suami, ia pun akan berusaha untuk membantu suaminya dengan memunculkan bahan pembicaraan sebagai alternatif solusi atau hanya sekedar untuk menghangatkan suasana. Sebaliknya, ketika suami memahami hal tersebut –istri banyak bicaranya-, maka ia akan tahu kenapa istrinya tidak bisa diam kecuali apabila ada masalah yang menimpa dirinya.
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para peneliti dari Universitas California menyebutkan bahwa banyak bicara bukan sifat wanita saja, lelaki juga banyak bicara atau mungkin bisa lebih dari wanita, tetapi itu semua berdasarkan waktu, tempat dan kondisinya.
Penelitian tentang sifat banyak bicara di antara lelaki dan wanita telah dilakukan sejak tahun 1960. Salah seorang peneliti yang bernama Cambell Liber menyebutkan bahwa lelaki lebih banyak bicara. Jika kita membuat satu pendekatan jumlah kalimat yang digunakan lelaki dan wanita dalam sehari saja, maka kita akan mendapatkan banyak kesamaan. Akan tetapi, wanita bicaranya cepat sedangkan lelaki lebih santai dan banyak memakan waktu ketika berbicara.
Lelaki akan berbicara dengan santai ketika berada dalam pertemuan lelaki dan wanita karena memang sudah menjadi sifat bawaannya, serta untuk menunjukkan kepandaiannya dalam berbicara di depan lawan jenis. Dan wanita berbicara dalam berbagai tema, baik itu tentang perasaan ataupun masalah keluarganya. Wanita lebih mudah membicarakan keadaan dirinya, adapun lelaki lebih suka membicarakan hal-hal yang realistis.
2. Lelaki konsentrasi di satu bidang dan wanita secara keumuman;
Wanita melihat suatu perkara secara umum, tidak memusatkan pandangan atau pikirannya pada satu perkara saja. Kalau Anda perhatikan ketika Anda berjalan dengan istri Anda –misalnya misalnya-, di sebuah pusat perbelanjaan, maka Anda akan merasa lelah pada 20 menit pertama ketika istri Anda masih mengajak untuk berkeliling di pusat perbelanjaan tersebut. Karena bagi Anda, pusat perbelanjaan bagaikan tempat rekreasi untuk mengistirahatkan pikiran, sedangkan bagi istri Anda, ia bagaikan taman di musim semi yang penuh bunga. (Kata ustadz Jamil Zaini, “kalau wanita dikasih uang belanja berapapun, bukan hanya habis tetapi kurang.” ^__^ ).
Kemudian setelah setengah jam pertama, istri Anda akan meminta menuju ke tempat khusus yang telah dia lewati pada 20 menit pertama tadi. Dia memberitahukan bahwa di sana ada sebuah stand yang menawarkan tiga coklat baru dengan harga promosi. (hayo, siapa yang suka coklat ? ngaku!). Itu semua menunjukkan bahwa wanita melihat secara keseluruhan tempat yang ada di sana dan mengingatnya, berbeda dengan lelaki yang memusatkan perhatiannya pada satu tujuan seperti mencari barang elektronik saja misalnya, dan itu tidak akan menghabiskan waktu setengah jam.
Contoh lain yang menunjukkan lelaki konsen hanya pada satu hal saja adalah ketika seorang lelaki melihat dompetnya, dia akan berusaha memperhatikan keuangan dan kartu ATM saja untuk memenuhi kebutuhannya dan seringkali kebutuhan istri tidak terpikirkan olehnya. Sehingga bisa saja pada suatu hari istri Anda –misalnya misalnya- dengan begitu cepat langsung memesan dua cangkir kopi di sebuah rumah makan ketika dia ingin minum tanpa memikirkan isi dompet Anda. (ha ha, bahaya sekali kalau sampai sebegini, hati-hati!).
Contoh ketiga bahwa wanita lebih bisa menyeluruh adalah ketika seorang wanita menyusui bayinya sambil menjahit baju suaminya, dan waktu yang bersamaan ia juga menelepon temannya untuk memberitahukan bahwa dia akan mengakhir masa liburannya, dan akan kembali bekerja pada bulan depan. (wuih, kweren!), sedangkan lelaki, ia tidak bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus meskipun hanya seseorang yang mengajaknya bicara ketika dia menerima telefon. Akan terlihat di wajahnya bahwa dia tidak memperdulikan orang yang mengajaknya bicara tersebut. (ha ha, ketahuan, pernah mengalami seperti ini; focus-focus-focus!;p).
Apa yang membuat lelaki menjadi seperti ini? Dengan sederhana kita bisa menarik kesimpulan bahwa lelaki konsentrasi dalam satu keadaan, tidak banyak mengetahui secara menyeluruh, dan tidak memperhatikan hal lainnya dengan sempurna. Lelaki biasanya tidak mendalami kecuali hanya dalam satu keadaan saja, berbeda dengan wanita yang haus akan setiap keadaan.
Setelah mengetahui semua itu, maka wahai kaum istri, pahamilah ketika suami Anda meminta Anda tenang agar dia bisa berkonsentrasi dalam pekerjaannya. Pahamilah ketika dia tidak akan sedih karena tidak dibuatkan baju baru oleh Anda, atau tidak melihat gaya baru dari penampilan Anda. Yakinlah kalau dia pasti akan melihat Anda lebih cantik dari yang lain, akan tetapi tidak diungkapkan dengan kata-kata.
Anda menjadi tahu bahwa suami Anda melaksanakan pekerjaan dengan sebaik mungkin dimana dia telah mencurahkan seluruh konsentrasi dalam pekerjaannya tersebut. Oleh karena itu sudah seharusnya seorang istri berhati-hati dan menjaga agar tidak mengganggu konsentrasi suaminya secara langsung, seperti dengan meminta, “Suamiku, kantong sampah sudah penuh, tolong dibuang karena aku sudah selesai membuat makanan”, maka berarti Anda sudah meninggalkannya dalam keadaan marah. Akan lebih baik jika Anda memintanya dengan ucapan, “Maaf sayang, aku tahu kamu sedang sibuk, tapi aku perlu bantuanmu satu menit saja untuk membuang kantong sampah karena aku sudah selesai menyajikan makanan. Setelah itu, sayang bisa kembali melanjutkan pekerjaan lagi.”
Dan perlu dicatat, ketika lelaki banyak tekanan dalam hidupnya, maka dia akan merasa merasa jemu dan tidak konsentrasi serta akan membuat dia lebih mementingkan diri sendiri. Maka, bisa saja terjadi sesuatu yang tidak baik atau tidak terbayangkan sebelumnya ketika seorang lelaki tertekan. Jadi, cukuplah bantu dia dengan memberikan suasana yang tenanga afar ia dapat menyelesaikannya dengan cepat.
3. Lelaki lebih konsen bekerja dan wanita lebih konsen dalam pergaulan;
Ketika seorang lelaki menghadapi satu permasalahan, maka dia dengan segera mencari solusinya, apakah itu dengan bertanya, meminta saran, atau pergi ke sebuah tempat yang bisa membuatnya berpikir untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berbeda sekali dengan apa yang dilakukan wanita ketika menghadapi masalah, dia tidak bisa menerima saran dari seseorang untuk menyelesaikannya, dan dia juga tidak bisa mendengarkan semua orang untuk menghadapi masalahanya tersebut di setiap waktu.
Seorang istri sebetulnya membutuhkan peran khusus dari suaminya untuk memberitahukan masalah pekerjaan atau perselisihan dengan tetangganya, namun solusi yang dia pandang lebih baik adalah berbicara dengan saudaranya yang belum tentu dapat dipercaya perkataannya.
Ketika seorang lelaki bicara, maka dia akan berbicara dengan orang yang dia yakini akan kepandaian akalnya, kemudian meminta bantuannya untuk menyelesaikan masalah yang menimpanya itu.
Ketika seorang istri mengetahui hal tersebut, dia tidak akan merasa sedih karena ditinggal suaminya dalam beberapa waktu untuk menyelesaikan permasalahan. Hal itu tidak akan membuatnya menjadi ragu bahwa suaminya akan selingkuh dengan wanita lain. Akan tetapi sebaliknya, istri akan semakin memahami bahwa suaminya sedang menghadapi masalah penting yang membutuhkan konsentrasi dan perhatian penuh.
Dan ketika seoran suami memahami keadaan istrinya, maka dia tidak akan menyudutkan istrinya ketika bercerita tentang masalah dan kejemuannya. Dia akan mengetahui bahwa ikut berperan dalam menyelesaikan masalah dan memahami perasaan istrinya di saat jemu adalah sesuatu yang akan membahagiakan istrinya dan memberikan makna penting dalam hidupnya.
4. Ketika menghadapi tekanan, lelaki hanya terprofokasi sedangkan wanita bisa menjadi stress;
Perlu ditekankan lagi, bahwa lelaki senantiasa diam dan berpikir dalam-dalam ketika menghadapi masalah. Ada dua sifat yang membuat lelaki tetap tenang ketika menghadapi kesulitan dan masalah. Dua sifat itu adalah, pertama, dia akan pergi ke suatu tempat rahasia yang mana tidak seorang pun dapat mengganggunya, dan kedua, dia akan melampiaskan kemarahannya terhadap apa yang ada di sekitarnya baik itu diungkapkan dengan terang-terangan atau cukup dengan diam saja.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa setiap kali lelaki mendapatkan kesulitan, dia semakin banyak diam. Sifat seperti ini sering kali menjadikan istrinya sedih, dia mengira suaminya sengaja menutupi sesuatu darinya dan membuatnya sakit hati. Akan tetapi keadaannya tidaklah seperti itu. Ketika suami mendapatkan kesulitan dan tekanan, maka dia memerlukan waktu istirahat dalam ketenangan.
Di sisi lain, ketika seorang istri mendapatkan tekanan, maka reaksianya jelas berbeda dengan sikap suaminya. Dengan kata lain, perasaannya mengalahkan akalnya, sehingga seolah-olah setiap keadaannya adalah buruk semua. Dia akan berkata, “tidak terjadi apa-apa”, dan biasanya seorang suami tidak peka dengan hal ini. Sehingga, si suami menganggap bahwa istrinya seperti dia yang dapat bekerja dengan sekuat tenaga dan terbiasa keluar rumah jam Sembilan pagi ke tempat kerja. Sebenarnya dia tidak ingin membuat istrinya marah, akan tetapi dia menganggap bahwa setiap keadaan tidak berbeda dari apa yang dia bayangkan dan dia harapkan.
Ketika wanita menghadapi masalah, maka itu akan menjadikan dia semakin lemah, dan biasanya pada akhirnya dia tidak bisa untuk menghadapi masalah tersebut secara menyeluruh.
5. Wanita mengharapkan hasil yang konsisten walaupun itu kecil sedangkan lelaki mengharapkan sanjungan atas perencanaannya;
Mengatakan, “aku mencintai kamu, atau I love you” setiap hari kepada istri adalah LEBIH BAIK, sekali lagi LEBIH BAIK daripada memberikan hadiah cincin berliaun yang menyilaukan hati. Memberikan kecupan kepada istri setiap hendak tidur lebih baik daripada berhubungan intim setiap minggu. Seorang istri itu menyukai kelanggengan walaupun itu sesuatu yang sederhana, menyukai untuk dikirimi surat untuknya, serta menyukai ungkapan-ungkapan yang membuatnya tenang karena merasa ia selal ada di hati suaminya. Berbeda dengan lelaki, dalam beberapa keadaan, suami mengharapkan penilaian atas apa yang telah dia persembahkan kepada istrinya dan mengharapkan reaksi atas apa yang telah dia berikan kepada istrinya.
Dengan kata lain, lelaki ingin mendapatkan sanjungan dari istrinya atas setiap rencananya, hasil pemikirannya, dan atas usahanya dalam menyelesaikan masalah. Contoh yang diharapkan dari seorang suami dari istrinya adalah bahwa dia berharap istrinya akan memuji dia atas besarnya perhatian yang telah dia berikan serta betapa indahnya apa yang telah dia lakukan, dan dia mengharapkan pujian atas setiap hasil dari pikirannya.
Ketika telah mengetahui perbedaan ini, maka kita akan lebih memahami dengan bahwa kita tidak selamanya mesti melihat pada keadaan yang menimpa diri kita sendiri saja tetapi sudah seharusnya kita mengetahui bahwa di sana ada hubungannya dengan pasangan kita. Hal ini akan senantias berusaha mencurahkan kekuatan jiwa untuk pasangan hidup Anda, dan senantiasa menjadikan Anda orang yang pertama kali membantunya ketika dia menghadapi masalah yang membuatnya sedih.
Hal terpenting dari semua ini adalah menjadikan kita yakin bahwa kita (baca; lelaki dan wanita) itu berbeda sekali dan kita tidak perlu membandingkan setiap reaksi pasangan hidup kita dengan reaksi dari diri kita sendiri.
Sebagai penutup tulisan ini, maka benar sekali pesan, ““Kunci hidup berumah tangga adalah bisa memahami, dan menerima pasangan hidup kita.” termasuk berkomunikasi tentunya. ada sebuah pesan bijak: “Ketika berniat untuk mengarungi hidup berumah tangga, berarti suami-istri harus berkomitmen untuk menutup rapat-rapat aib pasangannya. Cukup mereka berdua saja yang tahu akan kelebihan-kekurangan pendamping hidupnya.” Wallahu A`lam.
Diadaptasikan dari : Kado Pernikahan buat Mempelai, Dr. Karim asy Syadzili, Insan Kamil, Surakarta.
No comments:
Post a Comment